Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Merenungkan Janji Para Kandidat Di Hari Tenang

JingkangPost:Mari kita renungkan dengan jernih mengapa banyak janji yang pasti mustahil dilakukan, tetapi tetap dijadikan bahan kampanye, seolah-olah itu bisa dilaksanakan.

Pada masa tenang, kita mengolah ocehan para kandidat-siapa yang janjinya lebih masuk akal-agar kita bisa memilihnya pada 17 April nanti. Cuma itu teori dan sepertinya hanya berlaku untuk para "pemilih bimbang". Sedangkan para pendukung kedua kubu sudah sulit beralih ke lain calon.

Apa pun yang dikatakan calonnya pasti benar dan didukung. Andai pun ucapan calonnya kurang pas atau jelas-jelas salah, para pendukungnya akan mencari-cari kata pembenar. Ibarat ungkapan orang jatuh cinta, tahi kambing pun terasa cokelat.

Meski masa tenang tak begitu banyak manfaatnya untuk "menguji kembali kehebatan calon", toh diperlukan untuk membebaskan kita dari simbol-simbol pilihan.

Namun bisakah itu kembali merekatkan persahabatan yang sudah retak akibat kampanye yang panjang ini, akan diuji setelah pencoblosan. Jika pencoblosan dilakukan dengan riang gembira tanpa ada saling curiga bahwa orang itu pasti memilih calon ini dan orang ini pasti memilih calon itu, karena masih ada simbol-simbol yang melekat di tubuhnya, keretakan itu sulit tersambung dengan cepat. Pasti masih akan berbekas setelah surah suara selesai dihitung.

Padahal arti penting masa tenang adalah menenangkan diri untuk membebaskan dari segala atribut kampanye, termasuk simbol-simbol yang selama ini kita gunakan sebagai dukungan kepada calon.

Post a Comment for "Merenungkan Janji Para Kandidat Di Hari Tenang"